Pages

Minggu, 05 Januari 2014

Novel Horor 'Apartemen 666' Tak Sekadar 'Chicklit'


666 Park Evenue

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah menerbitkan buku bergenre 'chicklit' berjudul 'Soulmate' pada 2005, penulis Sybill Affiat menerbitkan novel keduanya 'Apartemen 666' yang meski masih mengambil tokoh utama wanita namun dihiasi dengan kisah mistis.

"Awalnya saya ingin menulis novel 'psycological thriller' tapi dalam perkembangannya berubah menjadi horor dengan adanya cerita makhluk halusnya," kata Sybill dalam perbincangan di Jakarta, Sabtu (27/4).
Bahkan Sybill mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan kisah perempuan modern Samara dan apartemen misterius itu karena begitu banyaknya perbaikan dan perubahan yang dilakukannya.
"Saya mulai menulis 'Apartemen 666' sejak 2006, baru selesai 2012 dan diterbitkan 2013. Cukup lama juga," kata Sybill.
Sedangkan ide untuk menulis mengenai makhluk halus diakui Sybill muncul begitu saja ditengah proses kreatifnya yang memakan waktu bertahun-tahun itu.
"Ide awalnya untuk menceritakan tentang kehidupan, karena saya dulu pekerja kantor. Tapi ceritanya berkembang menjadi bagaimana kalau ada yang jahat banget dan ada makhluk halusnya," tutur Sybill.
'Apartemen 666' bercerita mengenai seorang perempuan (Samara) yang kehilangan pekerjaannya karena mengambil cuti panjang setelah kematian ibunya dan perjuangan untuk kembali mendapatkan pekerjaan.
Pekerjaan barunya di bawah pimpinan bos perempuan bernama Lea membuat Samara dan suaminya Bisma berhak tinggal di Apartemen 666 yang mewah namun sangat misterius.
Seringkali Samara merasakan suasana misterius di apartemen tersebut seperti penampakan dari perempuan tua renta, cermin-cermin, bisikan parah bahkan suara ketukan sepatu stiletto di lantai marmer.
Semua peristiwa misterius itu terus menghantui kehidupan Samara dan berkaitan dengan pekerjaannya dan orang-orang di sekelilingnya.
Sampai kapankah Samara akan bisa bertahan dengan apartemen mewah namun sedikit menyeramkan itu?
Sang penulis Sybill mengaku ia sendiri beberapa kali ikut merasakan merinding saat menulis novel keduanya itu.
"Kalau ngetik malam-malam kadang suka takut juga. Mungkin cuma suara binatang, tapi kadang biarpun sudah 'nyalain' laptop tapi langsung 'dimatiin' dan masuk kamar," ujar Sybill geli menceritakan pengalamannya.
Meski tokoh utamanya perempuan, Sybill mengaku novel keduanya itu dapat juga dinikmati oleh kaum pria karena tidak seperti novel pertamanya yang sepenuhnya menceritakan mengenai dunia perempuan, 'Apartemen 666' juga berisi petualangan dan cerita horor. Diterbitkan Stiletto Books, novel 'Apartemen 666' telah beredar di toko buku sejak akhir Februari 2013 lalu.

0 komentar:

Posting Komentar