Pages

Minggu, 29 Desember 2013

PANGERAN DARI NEGERI SAKURA


Negeri Sakura adalah negeri yang makmur yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana. Raja tersebut bernama Raja Degisugi, raja yang disegani dan disukai oleh rakyatnya. Bukan hanya itu negeri Sakura juga cukup disegani oleh negeri-negeri yang bersebelahan dengan negeri Sakura. Raja Degisugi sering mengadakan perjamuan di kerajaannya dengan kerajaan-kerajaan yang berhubungan baik dengan kerajaan Sakura.

Raja Degisugi memiliki seorang putra bernama Pangeran Nobita. Pewaris tunggal dari tahta ayahnya Raja Degisugi. Tetapi Pangeran Nobita adalah pangeran yang sombong, keras, dan congkak. Sehingga rakyatnya takut dan tidak suka terhadap Pangeran Nobita. Pangeran Nobita sangat dekat dengan ibundanya dan Pangeran Nobita sangat mencintai ibundanya.

Suatu hari Raja Degisugi jatuh sakit, sakitnya sangat keras. Sang raja takut kalau dirinya akan meninggal sementara rakyatnya membutuhkannya. Akhirnya Raja Degisugi memutuskan untuk menjodohkan putra satu-satunya dengan seorang putri dari kerajaan Konoha. Nama raja dari kerajaan Konoha adalah Raja Sarutobi. Alasan kenapa Raja Degisugi menjodohkan anaknya adalah karena hubungan antara kedua kerajaan tersebut sangat baik, disamping itu Raja Sarutobi adalah sahabat lama dari Raja Degisugi.

Tetapi putri dari Raja Sarutobi menolak tawaran ayahnya tersebut karena sang putri tau bahwa Pangeran Nobita adalah pangeran yang sombong dan banyak tidak disukai. Nama dari putri Raja Sarutobi adalah Putri Hinata, putri yang sangat cantik, baik tetapi tidak suka jika dirinya merasa diatur. Disamping Pangeran Nobita sombong, alasan lain kenapa Putri Hinata menolak perjodohan itu adalah karena Putri Hinata sudah memiliki kekasih di negerinya sendiri. Orang yang dicintai oleh Putri Hinata adalah seorang pemburu. Mereka berkenalan setahun yang lalu disebuah pasar dekat kerajaan ketika Putri Hinata lari dari kerajaan dan si pemburu tersebut sedang menjual hasil buruannya di hutan.  Putri Hinata sering lari dari kerajaan karena ia senang berbaur dengan rakyatnya. Nama dari pemuda yang dicintai oleh Putri Hinata adalah Naruto, ia seorang mata-mata yang berkedok sebagai pemburu untuk memata-matai kerajaan Konoha. Naruto adalah mata-mata dari kerajaan  lain yang ingin menghancurkan sekaligus menguasai kerajaan Konoha.

Pangeran Nobita tidak percaya kalau ayahandanya sakit karena usia. Ia percaya kalau ayahnya sakit karena ulah penyihir.

“Ibunda aku tidak yakin kalau sakit ayahanda wajar. Ini pasti ulah penyihir ibunda! Ijinkan aku untuk mencari penyihir itu dan memberi pelajaran padanya!!”

“Tidak putraku, jangan lakukan itu. Lagi pula apa alasannya ayah mu sakit karena ulah penyihir?! Ayah mu adalah raja yang arif dan bijaksana banyak  disukai oleh rakyatnya. Lebih baik sekarang jagalah ayahanda mu. Dia disana ingin ditemani oleh mu putraku”

“Pasti penyihir itu ingin mencelakai ku. Pasti penyihir itu tidak suka dengan ku sehingga ayah yang jadi korban”

“Siapa yang kamu maksud itu nakk,,,,!! Jangan pergi nak ibu mohon!! Aku takut terjadi apa-apa dengan mu,,”

“Siapa lagi kalau bukan penyihir Doraemon. Dialah satu-satunya penyihir tersohor di negeri ini. Jagalah ayah ibunda aku akan buat perhitungan dengannya”

Pangeran Nobita pun pergi ke tempat Doraemon penyihir yang dicurigai telah mengguna-guna ayahnya. Dipacunya kuda yang ditunggangi dengan kencang. Ibundanya yang khawatir dengan putranya tersebut menyuruh beberapa prajurit untuk mecegahnya. Tak ada yang dapat menghalangi Pangeran Nobita, kudanya berlari dengan kencang. Saat itu Pangeran Nobita benar-benar kalap, niatnya untuk membri pelajaran pada Doraemon telah membutakan hati dan akal fikirannya. Sesampainya disebuah pondok yang sederhana berdinding batu bata dan beratapkan genteng. Pondok tersebut tidak terlalu luas tetapi cukup dihuni oleh manusia.

Pangeran Nobita melompat dari tunggangannya melangkah mendekati pondok tersebut hingga sampailah ia di depan pintu pondok dari Doraemon. Tanpa sepatah kata pun Pangeran Nobita menendang pintu didepannya hingga jebol.

“Siapa kamu! Kenapa menendang pintu rumah ku!!” Tanya Doraemon dengan nada tinggi.

“Aku Pangeran Nobita Putra dari kerajaan Sakura Raja Degisugi, datang ingin memberi perhitungan dengan mu!” Jawab Nobita.

“Memang apa salah ku sehingga pangeran ingin membuat perhitungan dengan ku?!”

“Ayah ku sakit gara-gara kamu sekarang rasakan ini!!”

WHUUSSSSHH……..

Diayunkannya pedang menghunus Doraemon tetapi berhasil ditangkisnya lalu Doraemon melompat keluar jendela.

“Jangan lari kau pengecut!!!” Dikejarnya Doraemon oleh Nobita hingga mereka saling berhadapan.

TINNNGGGG…TINNNNGGGG

Terdengar beberapa kali kedua senjata mereka saling beradu. Pedang milik Nobita dan toya milik Doraemon. Pertarungan berlangsung tidak lama Doraemon beberapa kali menghindar memang Doraemon sama sekali tidak serius karena mengingat yang dihadapinya adalah pangeran dari Raja Degisugi, raja yang dikagumi oleh rakayat begitu juga dirinya.

“Kenapa kamu tidak menggunakan sihir mu! Apa kamu menganggap remeh aku dan berusaha mempermainkan ku!!” Tanya Nobita.

“Aku hanya tidak ingin menghadapi putra kesayangan dari Raja Degisugi, raja yang baik pada rakyat” Jawab Doraemon.

“Apa peduli mu pada ayah ku. Bukankah kamu yang mencelakai ayah ku karena tidak suka dengan ku hahh!!!”

“Ternyata itu tujuan mu datang kesini! Kau salah paham Pangeran, kalau di ijinkan aku bersedia menyembuhkan ayah mu”

“Omong kosong!!!” JLEBB,,

Pedang terhunus ke dada Doraemon.

“Ugghh……,,” Doraemon merintih menahan sakit.

“Aku puas akhirnya aku dapat membuat perhitungan dengan mu” Kata Nobita.

“Kau pangeran tapi kau tidak pantas menjadi seorang raja karena kau terlalu sombong. Ingat baik-baik kata ku setelah kematian ku tubuh mu akan seperti tubuh ku, kau akan seperti aku. Tidak ada yang dapat mengenali mu kecuali kau pangeran mendapat 10 kebaikan dari orang dan dicium oleh orang yang kamu rela berkorban untuknya maka pada saat itu semua kutukan ku akan lenyap”

“Kau hanya mengada-ngada. Aku tak percaya ucapan mu” Jawab Nobita.

“Ingat kata-kata ku” Doraemon lalu meninggal setelah mengucapkan kutukannya pada Nobita.

“Dasar orang aneh” Kata Nobita.

Beranjak pergilah Nobita ke istananya. Tetapi ketika ia hendak menuju kudanya tiba-tiba badannya terhuyung dan kepalanya menjadi lebih berat, matanya tiba-tiba menjadi kabur.

“Ada apa dengan tubuh ku! Kenapa terasa berat?” Ucap Nobita setengah sadar.

BRRUAKKK……

Nobita jatuh terkulai lemas dan tak sadarkan diri.

-------------------------------------------------------------------

Beberapa menit kemudian Nobita pun sadar. Ditengah sadarnya ia terhentak kaget melihat keanehan di depannya. Nobita melihat dirinya tengkurap dengan berceceran darah di bagian dadanya.

“Siapa itu…? Apa itu aku,, tidak mungkin! Mana mungkin aku sudah meninggal…!!” Ucapnya terheran-heran.

Kemudian Nobita menjadi lebih kaget setelah melihat bayangannya di kubangan air dekatnya. Nobita melihat sosok yang tidak asing baginya, seseorang yang telah berhasil dia bunuh. Orang tersebut adalah Si penyihir Doraemon. Nobita terheran-heran dengan kejadian yang dialaminya saat ini. Dia setengah tak percaya dan beberapa kali menyentuh wajahnya dengan harapan itu bukan dia, semua itu hanya mimpi.

“Tidak ini bukan aku. Kutukan itu bohong! Ini hanya mimpi”

Nobita menjadi gugup dan mulai ketakutan. Nobita harus menerima kenyataan bahwa semua itu bukanlah mimpi, mau tidak mau Nobita harus menerima kutukan yang telah diberikan oleh Doraemon. Nobita harus rela menerima tubuh barunya yaitu bertubuh pendek, berkepala bulat,berbadan gemuk, serta berwarna biru dan putih dengan ada kantong di dadanya. Sekarang Nobita bukanlah Nobita melainkan Nobita adalah Doraemon, hasil dari perbuatannya sendiri.

KETPRRAAAKKK…. KETPRRAAAKKK…. KETPRRAAAKKK….JIAAHAHAHAA

Suara dari kuda prajurit kerajaan yang mengejar Nobita.

“Penyihir Doraemon apa yang kau lakukan?! Kenapa kau membunuh pangeran mu sendiri!!” Triak dari seorang prajurit.

“Bukan aku! Aku adalah Pangeran kalian. Sebenarnya ini bukan seperti yang kalian lihat…!!” Triak Nobita.

“Prajuri tangkap dia dan bawa kehadapan Ratu!!!” Serentak prajurit berlari menghampirinya.

Nobita yang panik merogoh kantong yang ada di dadanya dengan harapan menemukan alat yang dapat membawanya lari dari tempat itu. Kemudian.

BLUUMMM………

Muncul bom asap hasil dari benda yang dilemparkannya ke arah prajurit. Lalu Nobita mencari lagi sebuah alat dari kantong di dadanya.

DUUUSSSSS……DUUSSSS………DUSSSSS

Ditembakkannya angin dari senjata yang ada di tangannya. Satu persatu prajurit terpental karena tembakannya. Lalu Nobita pun kabur mengendarai kuda yang ia tunggangi tadi kearah hutan. Prajurit yang masih kebingungan berusaha mencari jalan keluar dari asap. Beberapa lama kemudian kabut pun hilang begitupun dengan Nobita, prajurit kehilangan jejak dari Nobita yang mereka kira adalah Doraemon. Akhirnya prajurit membawa jenasah dari Doraemon yang mereka anggap Pangeran Nobita. Nobita pun menjadi buronan dari negeri Sakura.

--------------------------------------------------------------------

Berhari-hari Nobita menunggang kuda tanpa tujuan sampai-sampai kudanya tak sanggup untuk berlari lagi, terpaksa Nobita meninggalkan kudanya dan ia pun melanjutkan pelariannya dengan jalan kaki. Penyesalan tersirat dalam fikirannya, Nobita sadar bahwa yang dia lakukan adalah salah dan dia menyesal tidak mendengarkan kata ibundanya. Ingin Nobita pulang untuk melihat keadaan ayahnya tapi dia takut akan hukuman mati karena ia dituduh telah membunuh dirinya sendiri. tergopoh-gopoh Nobita berjalan menahan rasa lelahnya dan haus yang menyerangnya sampai ia lupa memiliki kantong ajaib di dadanya.

Setelah sekian lama Nobita berjalan, Nobita melihat ada sungai tak jauh dihadapannya. Dengan tergesah-gesah Nobita berlari menghampiri sungai tersebut. Saat akan sampai Nobita terjatuh, begitu hausnya Nobita sehingga ia merangkak menuju sungai tersebut. Tak lama kemudian Nobita berhasil mencapai bibir sungai. Dilihatnya bayangan wajahnya dalam air seraya berfikir (inikah wajah baru ku? Kutukan dari Doraemon. Ayah ibu maafkan aku telah menyusahkan mu, anak mu sekarang telah termakan oleh kesombongannya dan menderita karena perbuatannya). Diceburkannya wajah Nobita ke air yang ada di sungai tersebut, diminumnya air tersebut sampai rasa dahaganya terpenuhi.

Setelah rasa dahaganya hilang Nobita berbaring sambil menghela nafas.

HHUUUFFFSS……

Tanpa ia sadari ia tertidur pulas karena kelelahan hingga ditemukan oleh seorang petani yang rumahnya tak jauh dari tempat Nobita tertidur. Dibawanya Nobita ke rumah petani tersebut, petani yang hidup sendiri tanpa istri. Setelah Nobita sadar diceritakannya bahwa ia adalah seorang pengembara dari negeri yang jauh.

“Aku menemukan mu tergeletak dipinggir sungai. Sepertinya anda bukan orang sini karena aku baru melihatmu” Kata petani itu.

“Nama ku Doraemon aku adalah seorang pengembara, aku berasal dari negeri yang sangat jauh. Aku sengaja mengembara karena hidup ku sebatangkara. Bolehkah aku tau dimanakah aku” Jawab Nobita.

“Ini adalah rumah ku aku juga hidup sebatangkara dirumah ini tetapi aku masih memiliki banyak tetangga yang ramah dan peduli pada ku. Jika anda tidak keberatan tinggallah bersama ku disini” Jawab Petani.

“Tidak aku harus pergi. Aku hanya akan merepotkan mu saja, maaf Paman bukannya aku menolak kebaikan mu” Nobita bergegas bangun.

“Baiklah jika anda tidak berkenan tapi sepertinya anda kelelahan sekali. Setidaknya menginaplah semalam disini. Aku akan menyiapkan air untuk anda mandi dan makan sepertinya anda sudah berhari-hari tak makan”
“Terimakasih atas kebaikan paman, suatu saat aku pasti akan membalas kebaikan paman. Kalo boleh tau nama Paman siapa?”

“Panggil saja aku Paman Jiraiya” Jiraiya sambil tersenyum kecil.

“Doraemon aku mau kepasar dulu ya? Ada beberapa keperluan yang harus ku beli, lebih baik sekarang Doraemon istirahat dulu” Lanjut Jiraiya.

“Terimakasih Paman Jiraiya,,”

Ketika Jiraiya hendak pergi ke Pasar Jiraiya disapa oleh salah satu tetengganya.

“Hey Jiraiya,,, siapa tamu mu itu? Sepertinya bukan orang sini”

“Ohh,, dia seorang pengembara dari negeri jauh. Aku sengaja membiarkannya menetap karena dia sebatangkara. Sudah dulu jangan mengganggu ku! Aku sedang terburu-buru. Kalau mau mengajak ku main catur nanti saja” Jawab Jiraiya.

“Ya sudah aku juga sibuk menjaga toko. Nanti malam setelah menutup toko mampirlah ke toko ku kita lanjutkan pertandingannya sambil minum sake”

Nobita merasa bersyukur telah bertemu dengan orang baik yang telah mengijinkannya untuk tinggal sementara waktu di rumahnya. Dia berfikir bahwa dia akan menetap di tempat itu sampai kutukannya berakhir. Kembali Nobita mengingat dari kutukan yang diberikan oleh Doraemon, mengingat-ingat kembali apa yang dapat melepas semua kutukan tersebut. Ditengah-tengah lamunannya ia dikagetkan oleh Paman Jiraiya.

“Hidangannya sudah siap……!! Sekarang Doraemon mandi lalu makan nanti setelah makan Paman akan ajak Doraemon jalan-jalan”

“Terimakasih Paman” Ucap Nobita.

Setelah Nobita menyantap hidangan yang disediakan oleh Jiraiya. Nobita diajak jalan-jalan disekitar tempat tinggalnya. Dikenalkannya satu persatu penduduk desa kepada Nobita. Pada saat Nobita berjalan-jalan Nobita melihat seorang gadis yang sangat manis berada di depannya. Pandangan Nobita terus tertuju pada gadis tersebut seakan-akan Nobita ingin berkenalan pada gadis tersebut.

“Hay anak muda sedang memandang siapa diri mu? Hahahah gadis itu ya,,,, ayo aku kenalkan pada gadis itu” Tiba-tiba Jiraiya mengagetkan lamunan Nobita lalu menyeret tangan Nobita kehadapan gadis itu.

“Hay Paman Jiraiya sepertinya Paman terlihat ceria sekali. Pantas Paman selalu awet muda” Sapa gadis itu.

“Ah sizuka bisa saja. Oh ya! Ini ada pemuda yang ingin berkenalan dengan mu dia dari tadi memandangi mu. Sepertinya dia suka dengan mu” Canda Jiraiya.

“Hah!! Apa-apaan Paman ini,,,! Tolong jangan dengarkan kata-katanya dia hanya sedang mabuk sake” Celetuk Nobita.

“Apa! Paman mabuk lagi yaa,, nakal ya Paman!!” Omel Gadis itu pada Jiraiya.

“Hey,,,!!! Aku kan hanya minum sedikit!! Sudahlah aku ada urusan. Sizuka tolong ajak jalan-jalan pemuda ini dia baru disini. Sampai jumpa aku pergi dulu,,,,” Jiraiya bergegas pergi.

“Paman Jiraiyaaa,,, tunggu!! Aku belum mengenal tempat ini,,,” Teriak Nobita.

“Nama mu siapa?” Ucap gadis itu ke Nobita.

Sontak Nobita kaget dan mengucapkan namanya dengan terbata-bata.

“Na,,na,,na,,ma ku do,,doraemon!!”

“Hahaha,, kamu lucu yaa,, pasti kamu bukan orang sini. Ayo ikut aku berkeliling di tempat ini. Kamu tinggal bersama Paman Jiraiya yaa,, pasti kamu akan selalu senang jika bersamanya Paman adalah orang paling ceria di desa ini” Ucap gadis itu panjang lebar seakan-akan mereka sudah lama kenal.

Nobita berjalan-jalan mengelilingi desa ditemani oleh gadis yang tadi berkenalan dengannya. Mereka langsung akrab satu sama lain. Nobita merasa kerasan berada di desa itu ia berniat menetap di desa itu hingga ia siap kembali untuk pulang ke kerajaannya. Apalagi ia sekarang ditemani oleh gadis cantik di desa itu.

“Wahh,, ternyata seharian berjalan-jalan dengan Sizuka kamu banyak melamun Doraemon!” Jiraiya mengagetkan Nobita yang tengah melamunkan sesuatu.

“Sudah malam cepat tidur. Lagi pula besok pagi Doraemon harus melanjutkan mengembaranya” Lanjut Jiraiya.

“Paman sepertinya aku kerasan berada di desa ini. Aku akan tinggal di desa ini untuk beberapa hari kedepan. Paman tidak keberatan kan?” Tanya Nobita.

“Wahh,, Paman sama sekali tidak keberatan malah Paman merasa senang” Jawab Jiraiya.

“Paman kalau boleh tau nama desa ini apa Paman?” Tanya Nobita lagi pada Jiraiya.

“Oh iya! Selamat datang di desa Konoha”

“Hah!!” Nobita sontak kaget.

“Doraemon! Kenapa kaget! Apa Doraemon pernah mendengar nama negeri ini?” Tanya Jiraiya.

“Oh tidak Paman. Tidak apa-apa” Jawab Nobita.

“Ya sudah tidur aku ngantuk” Jiraiya bergegas tidur.

Terang saja Nobita kaget. Nobita sangat kenal dengan raja mereka karena sering ke kerajaannya yaitu negeri Sakura. Nobita juga tau bahwa ia tengah di jodohkan dengan putri dari kerajaan Konoha. Tapi yang Nobita tidak tau bahwa gadis yang dikenalnya tadi sore adalah Putri Hinata, putri dari Raja Sarutobi. Raja yang menguasai negeri Konoha.

*Keesokan paginya*

“Bangun anak manja! Ayo bantu Paman dikebun” Jiraiya mengagetkan Nobita yang sedang tertidur pulas.

“Paman aku capek hari ini aku mau tidur seharian” Kata Nobita.

“Dasar anak pemalas! Apa kamu tidak ingin bertemu Sizuka?!”

“Hah! Yang bener Paman!! Apa Sizuka ke kebun juga?!” Nobita langsung bangun dari tidurnya.

“Hahaha,, Paman hanya bercanda. Mungkin kamu akan bertemu dengannya di pasar” Ucap Jiraiya sambil tertawa.

“Paman!!! Pagi-pagi sudah membuat orang kesal! Ya sudah aku mau mandi dulu ya Paman,,” Ucap Nobita dengan nada kesal.

Pagi itu Nobita dan Jiraiya pergi ke kebun setelah mereka selesai makan. Ditengah perjalanan Nobita bertemu dengan Hinata. Nobita pun menjadi semangat menyapa Hinata.

“Pagi Sizuka,,! Mau kemana pagi-pagi?” Sapa Nobita.

“Pagi juga Doraemon,,! Jalan-jalan. Doraemon sendiri mau kemana?” Sapa Hinata.

“Aku mau ke kebun bersama Paman, mau ikut!!”

"Ikut! Memang boleh? Ya sudah aku mau ikut Paman saja ke kebun. Boleh ya Paman,,,,!!”

“Boleh saja. Mana mungkin aku melarang orang pacaran. Hahaha” Seru Jiraiya sambil tertawa.

“Paman!! Aku dan Sizuka tidak pacaran!!” Ucap Nobita kepada Jiraiya dengan nada kesal.

“Iiihh,,,,! Apa-apaan sih Paman. Aku dan Doraemon kan hanya berteman” Pukul-pukul manja Jiraiya.

Hinata, Nobita dan Jiraiya melanjutkan perjalanan ke kebun. Hinata yang ikut membantu Paman di kebun membuat Nobita merasa senang. Beberapa minggu kemudian Hinata dan Doraemon semakin dekat, mereka bersahabat dan sering bersama-sama. Suatu hari saat Hinata dan Nobita bersantai-santai di atas bukit Hinata menceritakan jati dirinya yang sebenarnya pada Nobita.

“Doraemon ada yang ingin aku ceritakan pada mu”

“Apa itu Sizuka?!” Tanya Nobita penasaran.

“Sebenarnya nama ku bukan Sizuka. Tetapi na,,na,,nama ku adalah Hi,,hinata. Putri dari Raja Sarutobi, aku adalah putri kerajaan. Sengaja aku hidup di desa karena aku tidak suka hidup di istana yang di kekang oleh ayah ku. Maaf telah membohongi mu selama ini, kita sudah sangat akrab dan aku sudah menganggap mu sebagai sahabat ku sendiri. Aku senang dekat dengan mu dan paman Jiraiya karena dekat dengan kalian membuat hati ku bahagia. Oh ya Doraemon tolong jangan ceritakan ini pada penduduk desa tentang penyamaran ku ini. Aku percaya kamu pasti bisa jaga rahasia” Ucap Hinata dengan senyuman di pipinya.

Mendengar curhatan dari Hinata membuat Nobita menjadi kaget. Dia tak menyangka bahwa orang yang bersamanya selama ini adalah putri yang akan dinikahinya. Tetapi Nobita tidak berani menceritakan siapa sebenarnya dirinya Nobita takut akan resiko jika jati dirinya terbongkar.

“Hinata memangnya apa yang terjadi dengan dirimu dan ayahmu ?” Tanya Nobita.

“Aku hendak dijodohkan dengan orang yang tidak aku sukai, meskipun orang yang hendak dijodohkan dengan ku adalah seorang pangeran tetapi apa gunanya pangran itu adalah pangeran yang congkak. Aku lebih memilih menikah dengan rakyat jelatah dari pada bermewah-mewah tetapi dengan orang yang tidak aku sukai. Lagi pula aku sudah mempunyai kekasih” Jawab Hinata panjang lebar.

Nobita hanya bengong mendengar cerita dari Hinata dia tidak menyangka bahwa dirinya seburuk itu dimata Hinata. Sejak saat itu perubahan terjadi pada Nobita, Nobita selalu menebarkan senyum pada orang disekitarnya san membantu orang-orang di desa Konoha. Tanpa sadar Nobita telah melakukan lebih dari 10 kebaikan.

Disuatu pagi Jiraiya mengajak Nobita pergi ke kedai ramen dipasar. Saat Nobita sedang menyantap mie ramen Nobita melihat Hinata berbincang-bincang dengan seorang pemuda dan pemuda itu terasa tidak asing bagi Nobita. Nobita pernah merasa melihat pemuda itu disuatu tempat.

“Paman pemuda itu siapa paman kok aku tidak pernah melihatnya?!” Tanya Nobita pada Jiraiya.

“Hah!! Siapa? Ohh… pamuda itu….! Dia seorang pemburu yang menjual hasil buruannya ke pasar tetapi paman agak curuga dengan pemuda itu karena pemuda itu sering menanyakan sesuatu hal mengenai seluk beluk kerajaan dan paman sering memergokinya hendak masuk ke istana” Jawab Jiraiya sambil menyantap mie ramen.

“Kok sepertinya akrab sekali bengan Sizuka paman?!” Tanya Nobita.

“Aku memang selalu menjumpai mereka sering ngobrol, sepertinya mereka ada sebuah hubungan” Jawab Jiraiya.

(Jangan-jangan pemuda itu adalah kekasih Hinata yang dulu dia ceritakan) Tanya Nobita dalam hati.

Karena penasaran Nobita mendekati mereka berdua.disapanya Hinata “Hay Sizuka….! Lagi belanja ya……!!”
“Eh!! Doraemon,, kenalkan ini Naruto, dialah orang yang sering aku ceritakan kepadamu dulu” Jawab Hinata dengan senyum manis.

“Hay Sizuka kenapa tidak perkenalkan kekasihmu pada ku,,!” Ucap Nobita.

“Oh iya perkenalkan ini Naruto dia disini datang berdagang, Naruto ini Doraemon dia seorang pengembara. Doraemon ini temanku dia tinggal bersama paman Jiraiya”

“Senang bertemu denganmu Doraemon, jadi kamu baru ya disini” Ucap Naruto.

“Tentu saja sobat,, jadi kamu seorang pemburu ya,,,!! Wahhh kapan-kapan boleh ajak aku berburu” Seru Nobita.

“Hhmmm,,,, bagaimana ya,,,!! Tidak masalah asal jangan sampai tersesat di hutan, hahahah. Oh ya Sizuka kapan mengajakku ke dalam istana aku ingin berkenalan dengan ayah mu”

“Bagaimana ya,,, apa boleh aku membawa orang luar ke istana” Ucap Hinata.

“Loh Naruto jadi kamu tau ya kalo Sizuka ini adalah anak putri raja!” Seru Nobita.

“Sudah lama aku mengetahuinya Sizuka yang bercerita pada ku, Doraemon juga tau ya kalo Sizuka adalah putri raja. Tentu saja boleh apa Sizuka serius pada ku? Bukannya Sizuka ingin membatalkan perjodohah itu?!” Ucap Naruto panjang lebar.

“Sudalah Sizuka ijinkan saja enggak mungkin terjadi apa-apa biar aku nanti yang bicara dengan ayah mu” Nobita mencoba meyakinkan Hinata.

“Ya sudahlah tak apa-apa. Ayo ke istana”

“Oh ya! Sebentar, Paman Jiraiya aku pergi dulu yaaa,,,!! Aku mau pergi dengan Naruto dan Sizuka” Teriak Nobita.

“Baiklah jangan pulang terlalu malam nanti aku kunci dari dalam” Teriak Jiraiya pada Nobita.

“Ya Pamannn,,,,!!”

Sesampainya mereka di istana Hinata memperkenalkan Nobita dan Naruto pada ayahnya.

“Hinata siapa yang kamu bawah ini? Apa ada perlu dengan ku?” Tanya ayahnya.

“Ayah perkenalkan mereka adalah teman-teman ku ini Naruto dan ini adalah Doraemon” Ucapa Hinata.

“Doraemon kenapa Jiraiya tidak kamu ajak bersama mu. Biar dia menemaniku minum sake” Ucap ayah Hinata.

“darimana raja mengenal paman ku?” Ucap Nobita dengan heran.

“Hahahah,, putri ku ini yang selalu bercerita dengan ku. Hinata selalu tersenyum jika menceritakanmu”

“Ayah apa-apaan jangan membuatku malu” seru Hinata sambil mencubit ayahnya.

“Dan kamu Naruto aku belum mengenalmu bagaimana kamu bisa mengenal putri ku” Tanya ayah Hinata pada Naruto.

“Aku berkenalan dengan Hinata dipasar saat aku menjual hasil buruan ku disana. Sebenarnya kami sudah lama mengenal dan kami sedang pacaran” Ucap Naruto pada Ayah Hinata.

Setelah Naruto menceritakan hubungannya dengan Hinata suasana jadi hening kemudian Ayah Hinata mengajak Hinata ke suatu tempat untuk berbicara dengannya.

“Hinata aku ingin bicara pada mu apa benar apa yang dikatakan Naruto tadi?”

“Maaf ayah aku sudah lama mengenalnya dia baik pada ku. Aku tidak ingin dijodohkan Naruto adalah pilihan ku”

“Akhir-akhir ini ayah dengar ada seseorang yang sering menyelinap ke dalam istana dan ciri-ciri orang tersebut seperti Naruto”

“Jadi ayah menudu Naruto adalah mata-mata!!”

“Bukan itu maksut ayah Naruto hanya seorang pemburu dan kamu sendiri tidak tau kan asal-usulnya. Ayah harapa agar Hinata lebih hati-hati”

“Ayah sudah aku tidak ingin mendengar ucapan ayah aku kecewa dengan ayah” Hinata lalu pergi mengajak Naruto dan Doraemon keluar istana.

Setelah Hinata menjelaskan apa yang terjadi dengan ayahnya tadi Naruto marah dan meninggalkan Hinata pergi. Tinggallah Doraemon dan Hinata, Hinata menangis terseduh-seduh karena kecewa dengan ayahnya. Doraemon yang merasa ibah mencoba menenangkan Hinata.

“Hinata jika kamu mengijinkan biar aku yang akan berbicara dengan ayahmu” Hibur Nobita pada Hinata.

“Jangan Doraemon tidak mungkin hati ayah bisa luluh” Ucap Hinata sambil terisak-isak.

“Jangan khawatir aku pasti bisa! Percayalah” Nobita berlalu pergi menuju istana.

Sesampainya di istana Nobita mencoba berhadapan dengan raja.

“yang mulia maukah sekiranya pergi memancing dengan ku,,,,!!” Ucap Nobita.

“Dengan senang hati pangeran Doraemon,,,!!” Sarutobi melambaikan tangan ke bawah sambil membungkukkan badan.

“Ih! Yang mulia aku serius!!!”

“Hahahah,, aku juga serius. Tunggu sebentar aku akan ikut denganmu memancing”

Sesampainya disungai Nobita dan Sarutobi saling bercerita dengan diselingi dengan canda gurau.

“Aku bingung dengan tingkah Hinata kenapa dia sulit sekali diatur. Mungkin sulit bagiku menjadi ayah sekaligus ibu baginya” Ucap Sarutobi.

“Yang Mulia terlalu mengekang putri yang mulia sesekali ajak putri yang mulia pergi jalan-jalan jang terlalu sibuk dengan urusan kerajaan. Putri yang mulia bisa mengerti melalui kasih saying yang diberikan” Jawab Nobita.

Setelah berbincangan Nobita dan Sarutobi. Sarutobi mengajak Hinata pergijalan-jalan ke desa banyak hal yang diceritakan Hinata pada Sarutobi. Sarutobi tidak pernah melihat putrinya sebahagia ini akhirnya Sarutobi pun mengerti bahwa yang dibutuhkan putrinya adalah kebebasan.

“Putri ku aku setujui hubungan mu dengan Naruto. Sering-sering ajak dia main ke istana” Ucap Sarutobi pada Hinata.

“Benarkah itu ayah,,!!” Mata Hinata berkaca-kaca.

“Terimakasih ayah,,,” Hinata langsung memeluk ayahnya.

Malam harinya Nobita mengingat kembali tentang Naruto dia seperti mengenal dan bertemu dengan naruto sebelumnya. Ditengah lamunannya Nobita mengingat pertempurannya dengan kerajaan Komugakure. Mendadak Nobita terbangun seraya berkata.

“Aku ingat!! Sial aku telah membuat kesalahan. Aku harus keistana”

Di malam itu Nobita bergegas ke istana tetapi langkahnya terhenti karena melihat parajurit dari Negeri Sakura masuk kedalam istana. Tidak jauh dari istana Nobita melihat Hinata sedang menyambut para prajurit itu.

“Hinata,,,Hinata,,, kesiniii,,,,!!!” Ucap Nobita beberapa kali pada Hinata.

“Eh Doraemon ada apa? Kenapa ada disitu? Ada tamu dari kerajaan Sakura. oh ya terimakasih sudah meluluhkan hati ayah ku kamu memang sahabat terbaikku”

“Ya sama-sama. Besok temui aku di bukit ada yang harus aku bicarakan penting”

“Ya baik!!”

Keesokan harinya Nobita dan Hinata bertemu. Hinata cemberut seakan-akan tau rahasia yang telah disembunyikan Nobita selama ini.

“Aku mau berbicara dengannmu” Ucap Nobita dan Hinata berbarengan.

“Kamu dulu” Kata Hinata.

“Jauhi Naruto karena dia adalah mata-mata dari Kerajaan Komugakure. Kerajaan itu ingin merebut kerajaan Konoha dari ayahmu. Waktu peperangan yang terjadi dulu antara kerajaan Sakura dan Kerajaan Komugakure aku melihatnya”

“Kenapa kamu berbicara seperti itu setelah berhasil meyakinkan ayah ku. Ku kira kamu adalah teman yang baik ternyata kamu sam dengan ayah ku”

“Dengarkan Hinata aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri ketika ada peperangan di Negeri Sakura”

“Kenapa kamu bisa berada di Negeri Sakura!! itu karena kamu adalah penyihir dari Negeri Sakura yang telah membunuh Nobita jawab!!!”

“Tunggu Hinata aku bisa jelaskan semua itu”

“Tidak perlu semuanya sudah jelas”

Aku adalah Nobita!!” Tegas Nobita padaHinata.

“Apa maksutmu?!!”

Nobita bercerita panjang lebar ketika pembunuhan malam itu pada Hinata tetapi Hinata tak percaya dengan semua penjelasannya.

“Pergi kamu dari sini dan jangan menampakan wajahmu dihadapanku. Pergi Doraemon sebelum Prajurit dari Kerajaan menemukannmu” Teriak hinata pada Nobita.

“Baik Hinata aku akan pergi tetapi bukan untuk menghindar aku akan menghadapinya. Mungkan ini adalah kata-kata terakhirku pada mu karena setelah ini aku tidak ada lagi di dunia ini. Senang telah mengenalmu, ayahmu, senang telah bersahabat denganmu, sedih rasanya tidak akan bertemu lagi dengan orang yang secantik dirimu, yang selalu menemaniku, dan mengindahkan hari-hari ku. Mungkin tanpa mu dan paman jiraiya aku tidak mungkin seperti ini, aku telah berubah karena desa ini, karena negeri ini” Nobita memalingkan mukanya beranjak pergi.

“Tunggu!!” Ucap Hinata.

Nobita berhenti sejenak.

“Kenapa kamu menganggapku yang selalu membuatmu bahagia dan mengindahkan harimu?!” Lanjut Hinata pada Nobita.

“Karena aku mencintaimu” Jawab Nobita sambil berlalu meninggalkan Hinata.

Hinata yang mendengar kata-kata terakhir dari Nobita kaget kemudian menangis terseduh-seduh. Akhirnya Nobita menyerahkan dirinya kepada prajurit kerajaan Sakura tanpa perlawanan.

“Maafkan aku paman telah membohongimu selama ini” Ucap Nobita pada Jiraiya sambil diikat oleh para prajurit.

“Aku tau tidak mungkin kamu melakukannya pasti ada keadilan untukmu nak” Tepuk Jiraiya di punggung Nobita.

Nobita pun berlalu pergi menuju ke Negeri Sakura untuk diadili. Setelah itu Naruto lebih leluasa mengambil informasi di dalam istana Konoha Naruto pu berhasil memasukan beberapa prajurit mata-mata ke dalam istana tanpa sepengetahuan orang istana. Hinata yang curiga dengan gerak-gerik Naruto mencoba menguntitnya ke luar istana. Begitu terkejutnya Hinata melihat Naruto bertemu dengan raja dari Komugakure sedang merencanakan strategi untuk menaklukkan kerajaan Konoha. Hinata yang sedang menguping dipergoki oleh salah seorang prajurit Komugakure, Hinata pun dijadikan tawanan.

“Yang Mulia aku menangkap salah seorang penguntit” Melemparkan Hinata kehadapan raja.

“Apa kau mengenalnya Jendral Naruto,,,?!!” Tanya sang raja.

“Ohh,, dia,,!! Yang Mulia dia adalah putri dari Sarutobi. Lebih baik kita tawan dia untuk memperdayai ayahnya. Bisa dibilang dia adalah kartu as untuk kita” Jawab naruto.

“Hahahah,, aku setuju pendapat mu Jendral. Tidak percuma aku mempercayaimu sebagai tangan kanan ku” Ucap Sang raja dengan tawa lebar.

“Bajingan kamu Naruto ternyata apa yang dikatakan Doraemon itu benar! Bengsek kamu Naruto,,!!!” teriak Hinata pada Naruto.

“Hahahah,, cacian mu itu sudah terlambat. Sertawalah untuk kehancuran kerajaan Konoha. Hahaha,, Prajurit kurung dia”

 *BERSAMBUNG*

0 komentar:

Posting Komentar